Menjelajahi Eksotisme Alam dan Budaya Unik Toraja

Toraja selalu menarik untuk dijelajahi. Keunikan budayanya, keramahan penduduknya dan keindahan alam yang ditawarkan membuat selalu ingin kembali lagi berkunjung. Ada banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Toraja. Tentu jika memiliki waktu luang, hal ini bukanlah masalah yang berarti. Tapi bagaimana dengan anda yang memiliki waktu terbatas?

Anda mungkin ingin mengunjungi situs makam yang unik dan menghadiri ritual upacara penguburannya, menyaksikan ma’pasilaga tedong, trekking di Batutumonga, arung jeram di Sungai Sa’dan, mengintip pembuatan kain tenun khas Toraja atau menjelajahi indahnya suasana pedesaan di Toraja.

Waktu yang sempit menjadi kendala jika ingin menjelajahi seantero Toraja. Sebenarnya, beberapa destinasi wisata bisa dipilah untuk dijadikan prioritas. Jika sudah mengunjungi destinasi utama dan masih ada waktu yang tersisa, maka bisa dilanjutkan dengan destinasi pilihan berikutnya.

1. Wisata Ke Situs Makam

Di Toraja, ada begitu banyak situs makam yang bisa dikunjungi. Jika ingin mengunjungi semuanya tentu membutuhkan waktu. Nah, inilah 4 pusat pemakaman yang direkomendasikan untuk dikunjungi.

Lemo, merupakan kuburan tebing yang pada awalnya dikhususkan untuk para bangsawan Toraja. Ada 70 lubang batu kuno di dinding bukit dan sejumlah besar tau-tau, yaitu patung yang dibuat sebagai miniatur orang mati. Terkadang, satu keluarga ditempatkan dalam satu lubang yang berukuran 3×5 meter tersebut.

Londa, merupakan situs pekuburan alam yang unik di Toraja. Siapkan mental untuk menjelajahi gua dingin dan gelap yang di dalamnya banyak terdapat peti mati dan tengkorak. Sensasi mistis tentu terasa, jadi jangan lupa untuk bawa petromaks ya. Di lokasi juga ada penduduk setempat yang bisa menjadi guide sambil bawa petromaks. Di bagian luar goa, ada tebing tinggi yang menjadi tempat persemayaman jenasah para bangsawan.

Ke’te Kesu’, termasuk salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi di Toraja. Situs ini jadinya memang sangat turistik yang ditandai dengan banyaknya toko suvenir. Tapi keindahan yang ditawarkannya akan sangat sayang untuk dilewatkan. Perkampungan Ke’te Kesu’ telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya dan menjadi pusat berbagai upacara adat Toraja.

Bori Kalimbuang, adalah sebuah kompleks megalith yang merupakan salah satu dari sembilan objek wisata yang ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO budaya. Di sini anda juga bisa menemukan batu-batu menhir yang disebut simbuang batu, menyaksikan upacara adat rambu solo (jika sedang digelar) atau mengunjungi pekuburan batu dan juga baby grave yaitu kuburan bayi yang berupa pohon besar. Selain di Bori, anda juga bisa menemukan babygrave di Cambira.

2. Pasar Bolu

Pasar Bolu merupakan pasar tradisional di Toraja yang hanya buka setiap seminggu sekali sesuai jadwal hari pasar. Hari pasar ini bukanlah sembarang hari, melainkan hasil perhitungan leluhur masyarakat Toraja sejak ratusan tahun yang lalu. Pada saat hari pasar tiba, pasar Bolu akan sangat ramai karena pasar ini juga populer sebagai salah satu destinasi wisata yang unik di Toraja.

Jangan membayangkan sebuah pasar tradional yang becek dengan ragam sayuran dan lapak penjual ikan. Juga jangan mengira anda akan mendapatkan kue bolu di sini :)) Pasar Bolu sangat berbeda. Meskipun produk hasil bumi juga dijual di pasar Bolu, tetapi yang paling utama adalah penjualan kerbau dan babi untuk kebutuhan upacara pemakaman.

Jumlah kerbau yang diperjualbelikan dapat mencapai 500 ekor dengan harga terendah sekitar Rp5 juta hingga ratusan juta rupiah. Yang menjadi tolok ukur dari harga kerbau adalah warna kerbau dan ukuran tubuhnya.

3. Batutumonga

Jika ingin menikmati keindahan Toraja dari ketinggian, Batutumonga adalah tempat yang tepat. Batutumonga merupakan dataran tinggi yang berjarak 22 km dari kota Rantepao. Di sini, anda akan menemukan hijaunya panorama terasering sawah yang tersebar bersama batu-batu megalitik besar.

Batutumonga juga populer dengan julukan negeri di atas awan. Di pagi hari, anda tidak akan menyaksikan keindahan kota Rantepao karena ditutupi oleh awan. Hal ini dikarenakan letak Batutumonga yang berada di kaki gunung Sesean sehingga awan dan desa ini berada di satu garis lurus. Landscape yang indah, udara dingin menusuk tulang dan secangkir kopi panas yang menemani.

4. Upacara Pemakaman

Ritual upacara pemakaman di Toraja merupakan salah satu wisata budaya yang menarik minat banyak wisatawan. Upacara Adat Rambu Solo adalah salah satu upacara pemakaman yang sangat meriah di Toraja, memakan waktu berhari-hari dan bisa menghabiskan biaya ratusan juta hingga milyaran rupiah hanya untuk satu Upacara Rambu Solo saja.

Karena itu, jangan sampai terlewatkan ya.

Sebelum berkunjung ke Toraja, sebaiknya carilah informasi terlebih dahulu adakah ritual upacara pemakaman dalam rentang waktu anda berkunjung. Paling baik sih berkunjung pada saat event Lovely December yang diadakan setiap tahun di bulan Desember, sudah ada jadwal sehingga anda bisa memperkirakan waktu kedatangan dan lama kunjungan di Toraja.

Untuk menuju ke Toraja, anda harus menempuh perjalanan sejauh 330-an km dari kota Makassar menggunakan bis antar kota dalam propinsi, dengan waktu tempuh 8 hingga 10 jam.

Jangan khawatir untuk menempuh perjalanan yang lama ini karena bis yang ditumpangi memberikan kenyamanan lebih sehingga anda bisa beritirahat selama di perjalanan. Saat pagi hari tiba di Toraja, siapkan diri untuk berpetualang menjelajahi eksotisnya Toraja.

Jangan lupa untuk berinteraksi dengan penduduk lokal dalam setiap perjalanan, akan selalu ada hal yang menarik yang bisa anda dapatkan. Mungkin saja tentang fakta unik dari suatu tempat wisata di Toraja, tempat mencari ole-ole khas

Toraja dengan harga yang lebih murah, di mana mencicipi kopi Toraja nikmat dengan bonus pemandangan indah dan informasi menarik lainnya yang tentunya tidak ada dalam travel guide.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keunikan Tari Topeng Betawi, Tarian Tradisional Khas Jakarta

Kampung Warna Warni Jodipan Malang Menjadi Buronan Para Selfi Mania

Bukit Baper Bumijawa, Spot selfie Baru Di Brebes